Wednesday, October 26, 2011

SEKILAS CERITA

BY AGUSTINUS RANGGA ( VI)

Seleksi PASTIGA Angkatan VI


Sabtu, 23 Juli 2011, sore hari sekitar pukul 14:30 di sekolah aku menunggu pendaftaran PASTIGA angkatan VI dibuka. Kulihat kakak kelas anggota PASTIGA berpakaian putih dan biru mulai berdatangan untuk mengadakan seleksi calon anggota PASTIGA hari pertama. Sungguh saat itu aku belum mengenal siapapun kecuali teman sekelasku yang kuajak mendaftar PASTIGA. Mulai berdatangan juga siswa-siswi lain yang berniat untuk mendaftar PASTIGA. Sungguh hanya satu orang saja yang aku kenal karena aku belum mengenal siapapun.

Tiga puluh menit berlalu, pendaftaran pun dimulai. Formulir kami kumpulkan dan kami segera masuk ke ruang seleksi. Di sana kami diberikan briefing kecil untuk menuju pos-pos seleksi. Setengah ke pos tinggi dan berat badan, dan setengah lagi menuju pos tensi darah. Mulai terjalin sedikit relasi antara kami calon anggota PASTIGA dengan diadakannya seleksi pertama tersebut.

Tes berat, tinggi badan dan tensi darah sudah selesai, dilanjutkan ke seleksi lari. “Wah inilah duniaku”, batinku. Rute yang diambil cukup jauh, namun kujalani dengan penuh semangat. Seleksipun berakhir, dan kami pulang.

Keesokan harinya, Minggu, 24 Juli 2011. Seleksi kedua dimulai. Pagi hari pukul 09:00 tepatnya. Lapangan di karesidenan lah yang menjadi tempat seleksi kami. Namun sebelumnya, kami mengikuti tes wawancara terlebih dahulu untuk supaya kakak kelas mengetahui seberapa besar tekad kami untuk menjadi PASUKAN ISTIMEWA SMAGA.

Lapangan tenis karesidenan, masih hari minggu 24 Juli 2011. Kira-kira pukul 10:00 melihat terik matahari sudah mulai membakar kulit kami. Tes siang ini baris-berbaris dan tes suara. Bermodalkan skill yang cukup, aku ikuti tes tersebut dengan semangat yang masih membara di dada. Hari itu cukup panas. Rasa haus tidak terelakkan lagi. Relasi mulai terjalin saat waktu istirahat antara tes baris-berbaris dengan tes suara. Beberapa diantara kami saling berbagi air minum yang kami bawa sendiri dari rumah. Sungguh rasa ini yang aku idam-idamkan dari dulu. “Berbagi suka dan duka”.

Tes seleksi selesai. Kami melihat kakak kelas yang melakukan variasi-variasi gerakan PASTIGA yang mereka pertontonkan pada kami. “Wes kan? Kowe kabeh panas, kakak kelas melu panas-panasan. Ben podo-podo panase. Bener kan?”. Itulah kata yang terucap dari salah seorang kakak kelas. Mas Bagas namanya. “Benar-benar semangat korsa yang tinggi” batinku. Seleksi selesai, kami pulang.

Hari itu hari rabu. Kami semua dipanggil menuju ke ruang 4 setelah pulang sekolah. Agendanya adalah pengumuman hasil seleksi calon anggota PASTIGA. Aku LULUS. Aku menjadi bagian dari PASTIGA. Surat itu masih tersimpan rapi dan tak pernah aku keluarkan dari tas yang kubawa untuk sekolah setiap hari. Masih terdengar kata-kata yang terucap dari salah seorang kakak kelas. “Kini, kalian semua adalah KELUARGA. Selamat datang di keluarga baru kalian. Keluarga Besar PASTIGA”.

Inilah keluargaku sekarang. Keluarga baru, PASTIGA.

SATU KORSA ABDI BANGSA TUGAS MULIA TUK NEGARA JAYA PASTIGA.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Post a Comment